Selasa, 01 September 2015

Pengertian Kalimat Fi'il

Tidak ada komentar:

Pengertian Kalimat Fi'il

setelah kita memahami Kalimat Isim  sekarang mari kita cermati kalimat fiil,Kalimat fiil adalah kalimat yang menunjukan zaman,yaitu zaman yang telah lewat,zaman sekarang dan zaman yang akan datang. dan kalimat perintah. dalam bahasa arab lebih di kenal dengan Fiil madzi, fil mudlori' dan fiil amar.



لَفْظٌ دَلَّ عَلَى حُصُوْلِ عَمَلٍ فِى زَمَانٍ خَاصٍّ
Lafal yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan pada waktu tertentu
lalu bagaimana kita mengetahui bahwa kalimat tersebut adalah kalimat fiil?
mari kita cari tau !!!
tanda kalimat fiil bisa di ketahui dengan masuknya huruf Qod, Sin, Saufa, Ta' ta'nits yang sakinah, ta' fail.

  • masuknya Qod
pada Qod terdapat perincian. 
Bila masuk kepada fi’il madli, maka bisa berfaidah tahqiq = sungguh-sungguh 
dan bisa juga berfaidah taqrib = dekat.
Contoh : 

قَدْ طَلَعَتْ اَلشَمْسُ
“Matahari benar-benar telah terbit”.
قَدْ قَامَتْ اَلصَلَاةُ  = “Shalat hampir ditegakkan”
Apabila huruf qod masuk kepada fi’il mudhari’ maka memiliki faidah taqlil  = sedikit/ jarang dan taktsir (تكثير) = banyak/ sering.
Contoh :
 قد يجود البخيل  = “orang yang pelit terkadang dermawan”
قد يبخل البخيل  = “orang yang pelit sering berbuat bakhil

  •  Masuknya Sin
yaitu memberikan faidah pada akan datang pada waktu dekat
Contoh :
سَيَقُوْلُ السلفَهَاء منَ الناس
"orang-orang bodoh akan berkata"

  • Masuknya Saufa
yaitu memberikan faidah waktu yang akan datang yang masih lama
Contoh :
سوف تعلمون
"Kalian akan mengetahui"
  • Ta' Ta'nits sakinah
علمتْ  فاطمة

 "telah mati Fatimah"
  •  Ta' Fail

ضَرَبْتُ زَيْداً

"Saya memukul zaid"

setelah mengetahui tandanya kalimat fi'il, sekarang masuk ke pembagian kalimat Fiil.

  1.  Fi'il Madli = zaman yang menunjukan lampau atau sudah berlalu
  2. Fiil Mudlori' = zaman yang menunjukan waktu sekarng atau waktu yang akan datang
  3. Fiil Amr      = Kata perintah

1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara. Seperti :

جَلَسَ

Telah duduk.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :

جَلَسْتُ

Aku telah duduk dan

جَلَسَتْ

Dia (perempuan) Telah duduk”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan Ma Nafi. Seperti:

قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ

Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ

…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :

س, سوف, لن, أن, ان.

SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:

سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ

Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.

وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى

dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

قَالَ رَبِّ أَرِنِي أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَانِي

berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku

وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

وَإِن يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلاًّ مِّن سَعَتِهِ

Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَمْ seperti contoh:

لَمْ يَقْرَأْ

artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ – ن – ي – ت disingkat menjadi أنيت.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama tunggal/Aku. contoh

أضرب

ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama jamak/Kami. contoh

نــضرب

NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau jamak/dia atau mereka. contoh

يــضرب

YADHRIBU = dia (pr) akan memukul

يــضربان

YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul

يــضربون

YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul

يــضربن

YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female, juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh

تــضرب

TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul

تــضربا

TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul

تــضربون

TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul

تــضربين

TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul

تــضربن

TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3.  Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara. contoh:

اقْرأْ

IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh

اقْرَأَنَّ

IQRO’ANNA = sungguh bacalah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
back to top